Mangupura, Baliinside.id – Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa sangat mengapresiasi para guru dan pegawai sekolah di Kabupaten Badung yang dengan sukarela telah mengumpulkan dana sebagai bentuk peduli terhadap wabah Covid-19.
“Kami selaku pemerintah sangat berterima kasih kepada para guru dan pegawai yang telah peduli terhadap kondisi saat ini,” jelas Wabup. Suiasa saat menerima Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Kadisdikpora) Badung I Ketut Widia Astika didampingi Sekretaris Disdikpora I Made Mandi bersama 6 (enam) orang dari Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) dan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) di ruang Pertemuan Rumah Jabatan Wakil Bupati Badung, Puspem Badung, Minggu (24/5).
Pertemuan ini terkait rencana pendistribusian bantuan paket sembako yang akan diberikan kepada orang tua siswa dan guru/pegawai non PNS yang terdampak Covid-19.
Kadisdikpora Badung I Ketut Widia Astika mengatakan, bahwa dalam upaya berperan aktif dalam pencegahan Covid-19, para guru dan pegawai sekolah se-Badung telah mengumpulkan dana sukarela. Kegiatan ini mengambil tema “Guru dan Disdikpora Badung Belajar dari Covid-19”.
Dana yang telah terkumpul sebesar Rp. 182.361.000,-. Dimana dana tersebut dijadikan paket sembako (beras, telur, dan minyak goreng) seharga Rp. 100.000,-/paket. Dengan sasaran masyarakat umum dan keluarga guru/pegawai non PNS terdampak Covid-19 yang ber KK Badung. “Sasaran sembako ini sebanyak 1.882 orang, terdiri dari orang tua siswa sebanyak 1.195 orang dan guru/pegawai non PNS 627 orang, ” terangnya seraya mengatakan penyerahan masing-masing kecamatan dikoordinir oleh UPT, K3S dan MKKS serta sudah dipastikan pendistribusian pertama dilaksanakan pada Selasa (26/5) di UPT Disdikpora Kecamatan Abiansemal.
Sementara itu Wabup. Suiasa merasa berbangga dan mengapresiasi keluarga besar guru-guru di Badung karena solidaritasnya luar biasa dalam kondisi pandemi Covid-19 saat ini. “Atas nama masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Badung kami mengucapkan terima kasih atas solidaritas ini, Tuhan tidak akan tidur terhadap orang-orang yang peduli. Bahwa doa kita yang terbesar adalah ketika kita bisa berbuat sesuatu kepada orang lain terlebih kepada orang yang memang membutuhkan, ” kata Suiasa.
Wabup menyadari memang kondisi saat ini sangat membutuhkan solidaritas semua pihak untuk memperhatikan masyarakat yang terdampak. Pihaknya di Pemkab Badung mempunyai niatan semaksimal mungkin membantu masyarakat, namun niatan tersebut masih terhambat oleh regulasi. “Dalam kondisi ini kami bersama bapak Bupati punya niatan memberikan sembako kepada seluruh masyarakat yang ber KK Badung, namun regulasi teryata masih menjadi hambatan kita.
Dari refocusing anggaran sebenarnya sudah ada anggarannya, niatan baik ini masih terganjal dengan aturan yang belum bisa memungkinkan, sehingga perlunya pendapat hukum dari Kejaksaan dalam penggunaan anggaran APBD khususnya untuk penanganan Covid-19 ini,” terangnya.