Baliinside.id, Denpasar – Tahun 2020 menjadi tonggak bangkitnya ekonomi kerakyatan di Bali yang akan menjadi fokus pembangunan dari pemerintah Provinsi Bali. Hal itu diungkapkan oleh Gubernur Bali I Wayan Koster saat menerima audiensi jajaran Bank Indonesia (BI) Perwakilan Bali di Rumah Jabatan Jaya Sabha Denpasar, Kamis 2 Januari 2020.
Menurut Gubernur Koster ekonomi kerakyatan mampu memberikan meningkatkan pemerataan ekonomi di Bali. Sebab selama ini ekonomi kerakyatan terbukti mempunyai dampak besar dalam menggerakkan ekonomi di tingkat bawah.
“Bali ini sangat bagus ekonomi rakyatnya, UMKM-nya, industri sandang dan pangannya. Ini yang akan kita dorong terus dengan ditunjang pembangunan infrastruktur yang bagus, plus konektivitas yang memadai. Dengan demikian kita harusnya bisa lebih mandiri secara ekonomi,” jelas Gubernur kelahiran Desa Sembiran, Kabupaten Buleleng ini.
Potensi ekonomi berbasis masyarakat tersebut sudah dipetakan dan siap direalisasikan pada tahun 2020. Bergeraknya ekonomi kerakyatan dengan lebih baik diyakini mampu mempersempit kesenjangan ekonomi masyarakat Bali. “Sekarang sudah dipetakan dengan baik, itu apa-apa saja. Jadi 2020, kita bisa realisasikan dan jalankan dengan baik,” ujar Gubernur Koster.
Apalagi tambah mantan DPR RI ini, Bali mempunyai faktor modal cukup besar, yakni terkait nama Bali sebagai sebuah brand. Bila dikemas dengan baik akan sangat potensial untuk ‘menjual’ produk-produk lokal Pulau Dewata.
“Kita perlu identitas sendiri untuk produk-produk kita. Kita harus kedepankan hal itu agar ekonomi lebih bergerak lagi,” sebutnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho mengatakan sedang mengembangkan system informasi berbasis aplikasi untuk mendukung pengembangan ekonomi kerakyatan di Bali. Aplikasi tersbut nantinya memberikan informasi ter-update terhadap harga-harga bahan pokok di beberapa pasar modern dan tradisional di Bali.
“Jadi secara online dapat diketahui berapa harga cabai, harga ayam, dan bahan lainnya di pasar-pasar. Kita bisa melihat update-nya setiap hari sekaligus melihat pula gejolak harga di pasar seperti apa,” tutupnya.
Selain itu, Nugroho juga menyebut pertumbuhan ekonomi di Bali menunjukan tren yang baik walaupun pertumbuhan ekonomi Indonesia cenderung menunjukan potensi menurun. Sedangkan tingkat inflasi di Bali juga berada di bawah tingkat inflasi Nasional. Kondisi ini menurutnya menjadi salah satu inddikator stabilnya perekonomian di pulau dewata.
“Kita optimis pertumbuhan ekonomi di Bali akan menguat dibandingkan tahun sebelumnya. Ketiadaan peristiwa besar seperti periode pemilu seperti tahun lalu juga jadi indikator stabilnya ekonomi di Bali. Sehingga sektor utama seperti pariwisata bisa lebih baik pertumbuhannya,” jelas Nugroho.