Baliinside.id, Denpasar – Gubernur Bali Wayan Koster mengumumkan hasil survei dari lembaga yang memiliki kredibilitas bahwa tingkat keyakinan dan kepuasan masyarakat terhadap kinerja Pemerintah Provinsi menunjukkan peningkatan selama setahun terakhir.
Hal ini disampaikan pada acara ‘Pidato Gubernur Tahun Pertama Pencapaian Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali Melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana Menuju Bali Era Baru’ di Gedung Ksirarnawa Taman Budaya Denpasar, Kamis (5/9).
Gubernur Koster mengatakan, berdasarkan hasil survei bahwa tingkat keyakinan masyarakat terhadap Gubernur Bali pada bulan Desember 2018 mencapai 73,8%. “Ini baru 3 bulan saya memimpin jadi gubernur. Artinya masyarakat sudah meyakini bahwa saya mampu membawa Bali menuju yang lebih baik,” ujar Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini.
Selanjutnya, lanjutnya, tingkat keyakinan masyarakat pada Maret 2019 meningkat jadi 78%. Angka ini terus beranjak pada survei yang dilakukan 26-31 Agustus 2019, di mana tingkat keyakinan warga terhadap Gubernur Koster meroket jadi 92,3%. “Meski masyarakat tidak bertemu langsung dengan saya, tapi dari apa yang saya kerjakan dan apa yang nampak di Bali, membuat tingkat keyakinan ini naik,” ujarnya.
Gubernur Bali meneruskan, untuk hasil survei tingkat kepuasan masyarakat pun menunjukkan hasil yang terus positif. Di mana berdasarkan hasil survei, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Gubernur Bali terus meningkat secara signifikan.
“Tahun ini, tingkat kepuasan masyarakat mencapai 92,2%. Ketika diadakan survei pada Desember 2018, tingkat kepuasan beradadi level 77,5%. Menginjak Maret 2019 meningkat jadi 84,5% dan survei terakhir pada Agustus 2019 tingkat kepuasan ini menjadi 92,2%. Ini hasil survei tingkat kepuasan tertinggi terhadap kepala daerah. Biasanya paling tinggi berkisar 70%,” ujar Gubernur Bali yang didampingi Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace).
Gubernur Koster menyampaikan, dalam visi menuju Bali Era Baru diwujudkan dengan menata secara fundamental dan komprehensif pembangunan Bali yang mencakup tiga aspek utama yaitu alam, krama, dan kebudayaan Bali yang berdasarkan nilai-nilai Tri Hita Karana, yang bersumber dari nilai-nilai kearifan lokal Sad Kerthi. Arah kebijakan dan program pembangunan mencakup 5 bidang prioritas, yaitu (1) pangan, sandang, dan papan, (2) kesehatan dan pendidikan, (3) jaminan sosial dan ketenagakerjaan, (4) adat, agama, tradisi, seni dan budaya, (5) dan pariwisata.
“Di tahun pertama kami siapkan fondasi yang kuat berupa regulasi. Keseluruhan Peraturan Daerah dan Peraturan Gubernur yang telah diterbitkan, dijadikan dasar hukum untuk menata secara fundamental dan komprehensif pelaksanan program ke depan guna mewujudkan visi kita bersama. Bahkan Bali menjadi provinsi pertama yang mengeluarkan Pergub pembatasan timbulan sampah plastik sekali pakai, yang diatur pada Pergub Nomor 97 Tahun 2018,” ujarnya menegaskan.