Kukuh, Baliinside.id – Anggota DPRD Kabupaten Tabanan, I Putu Eka Putra Nurcahyadi memimpin panen perdana Padi Organik di Desa Kukuh, Marga, Kamis 4 Juni 2020. Padi organik yang ditanam di lahan seluas 10 hektar oleh petani Subak Jaka. Dalam kegiatan tersebut turut hadir Kadis PMD Roemi Sulistyowati, Kadis Pertanian Nyoman Budana, Kepala Bapelitbang Ida Bagus Wiratmaja, Camat marga Gusti Agung Alit Adiatmika, Kapolsek dan Danramil Marga.
Eka Nurcahyadi sangat mengapresiasi petani di Subak Jaka yang mau mengembangkan tanaman padi organik. Menurutnya, pangan organik saat ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat dan memiliki pasar tersendiri. Sehingga selain lebih ramah lingkungan, konsep pertanian padi organik juga bisa meningkatkan kesejahteraan petani.
“Semoga dengan panen perdana ini bisa memotifasi petani di Tabanan untuk terus mengembangkan pertanian organik. Padi organik juga baik untuk kesehatan dan punya pasar tersendiri, harganya pun lebih mahal,” ujar pria sal Blayu, Marga itu.
Petani Subak Jaka merupakan petani yang mendapat bantuan Gerbang Pangan Serasi dari Pemkab Tabanan sejak tahun 2016. Program GPS ini mengisyaratkan petani agar bercocok tanan secara organik. Luas lahan pertanian organik di Desa Kukuh bertambah setiap tahun, kini telah mencapai 22 ha. Namun yang layak mendapat sertifikat organik hanya 10 ha dengan hasil panen rara-rata 6 ton per ha.
“Kami harap bisa lahan yang dikembangkan bisa diperluar lagi. Semoga padi organik Kukuh ini bisa menjadi produk unggulan desa yang mampu bersaing di pasaran,” pungkas Eka yang kini duduk di komisi 1 anggota DPRD Bali ini.
Sementara, Perbekel Kukuh I Made Sugianto mengatakan hasil panen rata-rata padi organik sebanyak 6 ton/ha. Ia juga mensuport petani dengan menggerakan Bumdes Kukuh Winangun untuk menyokong secara bisnis hasil produksi petani. Gabah organik yang dihasilkan dibeli oleh Bumdes dengan harga 6000 rupiah per kg. Gabah tersebut kemudian diolah menjadi beras yang selanjutnya dijual kepada Perusda Darma Santika Tabanan.
Selain padi, Made Sugianto juga mengajak petani memproduksi pupuk organik, baik pupuk padat maupun pupuk cair. “Kami juga mengembangkan pupuk organik sejak tahun 2019. Hasilnya, pupuk cair organik sebanyak 1200 liter dan pupuk padat organik sebanyak 60 ton. 40 ton diantaranya sudah berhasil dijual,” kata mantan Wartawan yang kini mengabdikan diri untuk membangun Desa Kukuh.
Bumdes menyalurkan beras
dibeli dengan harga Rp. 6.050 /kg oleh BUMDes “Kukuh Winangun”
Kepala dinas pertanian Tabanan Nyoman Budana
Petani di subak Jaka menanam padi organik di tanah seluas 10 Ha. Perbekel Desa Kukuh, I Made Sugianto mengatakan Subak Jaka menerima bantuan
Selain mengembangkan pertanian organik, Subak Jaka juga
Sementara untuk mempertahankan hasil produksi yang berkesinambungan. Perbekel Kukuh menggerakan Bumdes untuk membeli hasil gabah petani seharga 6000 rupiah per kg. Bumdes kemudian mengolah gabah menjadi beras yang kemudian dijual ke Perusahaan Daerah Darma Santika Tabanan.