Baliinside.id, Denpasar – Peran perempuan menjadi salah satu kunci utama dalam upaya pencegahan dan penanganan Covid-19. Upaya membuka jalan untuk mengoptimalkan peran perempuan menjadi penting, karena perempuan menjadi garda terdepan dalam menjaga kesehatan keluarga. Mulai dari bertugas menyiapkan makanan bergizi, penyediaan peralatan cuci tangan, penyedia masker hingga pemberi pesan positif pada anak dan suami.
Ketua LSM Perempuan Bali Sruti, Luh Riniti Rahayu menyebutkan bahwa peran perempuan dalam penanganan Covid-19 selama ini belum dioptimalkan. Kurangnya edukasi pada kaum ibu telah menyebabkan masih adanya perempuan yang tidak tahu dan tidak percaya akan adanya Covid-19.
“Banyak perempuan tidak percaya adanya Covid. Kalaupun percaya, mereka tidak mengerti makhluk apa itu, bagaimana kok bisa mematikan. Lalu untuk apa pakai masker dan jaga jarak atau cuci tangan. Ketidakpahaman akan 3M, kadang hanya masker saja. Berkerumun ya tetap saja” kata Riniti ketika dikonfirmasi di Denpasar pada Rabu (16/12).
Menurut Riniti, perlu dilaksanakan sosialisasi secara masif dan berjenjang kepada semua organisasi perempuan. Sosialisasi tidak hanya dilakukan pada PKK, karena tidak semua perempuan ikut serta dalam organisasi PKK.
Riniti yang juga merupakan akademisi dari Universitas Ngurah Rai tersebut menekankan bahwa program penanggulangan Covid-19 tidak mesti hanya merujuk pada kebijakan nasional. Program juga mesti melihat situasi daerah dan memperhatikan sasaran sosialisasi.
“Caranya memberdayakan semua organisasi perempuan. Tidak saja PKK, namun semuanya. Baik yg masuk BKOW, maupun non BKOW” ujar perempuan yang juga merupakan mantan Komisioner Komisi
Ketua TP-PKK Kota Denpasar, Ny IA Selly Dharmawijaya Mantra mengakui dalam situasi pandemic, ibu bisa menjadi aktor ditingkat keluarga dalam memutus rantai penyebaran Covid-19. Namun diperlukan pedoman pengasuhan berbasis hak anak untuk memenuhi kebutuhan anak. Pada sisi lain sebagai orang tua perempuan juga harus siap mental.
“Beberapa kiat dapat diterapkan orang tua dalam mendampingi anak selama masa pandemi Covid-19. Orang tua harus siap secara emosional, mampu membuat suasana aman dan nyaman bagi anak. Orang tua juga harus kreatif dan tetap terapkan disiplin protokol kesehatan bagi anak,” kata Selly Mantra
Ia menambahkan bahwa saat ini penyebaran virus Covid-19 sudah memasuki klaster keluarga, dimana keluarga sangat berpotensi menjadi penyebab penularan virus Covid-19, maka dari itu pentingnya peran orang tua untuk melindungi keluarga
Dominasi klaster Keluarga dalam penyebaran Covid-19 semakin menunjukkan pentingnya peran perempuan atau kaum ibu. Kaum ibu menjadi penentu maksimalnya penerapan protokol kesehatan (prokes) dalam keluarga.
“Mari bersama sama lebih waspada dan disiplin menerapkan protokol kesehatan, termasuk dalam lingkup rumah tangga dan lingkungan sekitar rumah, mengingat dua klaster yakni klaster keluarga dan perjalanan dalam daerah masih mendominasi, hal ini mengingat arus mobilitas di Denpasar sangat tinggi,” ujar Juru Bicara GTPP Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai.
Dewa Rai mengatakan bahwa berbagai upaya terus dilaksanakan guna mendukung upaya penurunan zona resiko, penurunan tingkat penularan, meningkatkan angka kesembuhan pasien dan mencegah kematian. Melihat perkembangan kasus ini Dewa Rai mengingatkan agar semua pihak ikut berpartisipasi untuk mencegah penularan covid 19 tidak semakin meluas.
“Hindari kerumunan, selalu gunakan masker dan sesering mungkin mencuci tangan setelah melakukan aktivitas, selain itu mari bersama terapkan 3 M (menjaga jarak, menggunakan masker dan mencuci tangan),” kata Dewa Rai.
Dalam melakukan sosialisasi prokes, Pemkot Denpasar tidak saja melibatkan kader PKK, tetapi juga Karang Taruna, Kader posyandu, dan petugas jumantik. Melalui sosialisasi prokes secara terpadu dan terintegrasi maka diharapkan masyarakat secara sadar dan disiplin patuh pada protokol kesehatan.
Kelurahan Ubung, Kecamatan Denpasar Utara contohnya, mengoptimalkan peran kader binaan dalam melakukan edukasi gerakan 3 M (Memakai Masker, Mencuci Tangan dan Menjaga Jarak ) kepada masyarakat. Kader yang dilibatkan diantaranya kader Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarag Lansia (BKL) dan Kader Lingkungan sebanyak 30 orang yang tersebar di masing-masing lingkungan se kelurahan Ubung.
“Sesuai arahan Walikota Denpasar dalam kegiatan percepatan penanganan Covid di masing – masing desa dan kelurahan agar melibatkan kader – kader yang ada sebagai ujung tombaknya. Sosialisai mulai dari keluarga ke saudara terdekat, ke banjar atau lingkungan agar protokol kesehatan di lakukan secara disiplin untuk memutus mata rantai penyebaran Covid 19 di Ubung khususnya dan di Kota Denpasar pada umumnya,” kata Lurah Ubung Wayan Ariyanta.
Ariyanta berharap masyarakat mulai dari tingkat keluarga dapat melaksanakan protap kesehatan secara disiplin. Langkah ini sebagai upaya antisipasi terhadap kemungkinan munculnya klaster keluarga yang belakangan ini yang menonjol dalam penyebaran kasus covid di Kota Denpasar.
Beragam cara dapat dilakukan untuk mensosialisasikan protokol kesehatan sebagai upaya meminimalkan penyebaran Covid-19. Salah satunya yaitu sosialisasi penggunaan masker melalui ajang lomba melukis masker yang dilakukan Desa Desa Kesiman Kertalangu. Lomba melibatkan kalangan ibu PKK atau Sekaa Teruni.
Perbekel Desa Kesiman Kertalangu I Made Suena mengatakan lomba dilaksanakan sebagai upaya mengembangkan kreativitas kader ibu-ibu PKK dan Sekaa Teruni, Desa Kesiman Kertalangu. Selain itu, menjadi jalan untuk mensosialisasikan penggunaan masker kepada seluruh masyarakat, sehingga masyarakat semakin paham dan bisa mentaati protokol kesehatan
“Melalui lomba ini kami harapkan ibu-ibu PKK maupun Sekaa Teruni dapat mengembangkan kreativitasnya,” ujar Suena.
Selain melalui upaya sosialisasi prokes, Tim Gabungan Yustisi Denpasar juga menggelar operasi penertiban disiplin dan penegakan Hukum Protokol Kesehatan secara rutin. Tim Gabungan Yustisi yang terdiri dari Satpol PP Kota Denpasar, Dishub, TNI, Polri bersama Tim Penegakan Peraturan Daerah Kota Denpasar melakukan operasi secara rutin sebagai upaya untuk meminimalisasi penularan virus corona (covid-19).
Kasatpol PP Kota Denpasar Dewa Gede Anom Sayoga mengungkapkan operasi rutin digelar karena masih ditemukan beberapa orang tidak paham kesadarannya tentang protokol kesehatan.“Dalam hal ini tugas kita semua harus tetap melakukan pembinaan,sosialisasi dan edukatif untuk dapat menggugah atau mendorong percepatan perubahan prilaku masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan dan prilaku hidup bersih/sehat, jadi masyarakat harus sadar akan kesehatan di era new normal ini, tolong ikuti protokol kesehatan, jaga diri, jaga keluarga demi kesehatan kita bersama,” jelas Sayoga.
Lebih lanjut Sayoga mengaku pencegahan penularan covid 19 dibutuhkan partisipasi atau kesadaran masyarakat. Setelah dilakukan penegakan sekian kali dalam 3 bulan terakhir menurutnya masyarakat sudah mulai nampak kesadarannya tentang protokol kesehatan (mulia).