Baliinside.id, Denpasar – Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan penanganan Covid-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra menyampaikan telah melakukan tes terhadap kelompok masyarakat beresiko. Hingga 19 April 2020, sebanyak 18.335 orang telah menjalani rapid tes dari berbagai kalangan. Diantaranya terdiri dari Pekerja Migran Indonesia (PMI) di bandara dan pelabuhan Benoa serta Gilimanuk, tenaga medis yang bertugas di berbagai RS, petugas di bandara, tim rapid tes dan personil lainnya yang berhubungan langsung dengan kelompok beresiko.
Selain itu, Gugus Tugas juga melaksanakan tes dengan metode PCR bagi sampel SWAB dari orang yang beresiko. Sampai tanggal 19 April, jumlah sampel yang sudah dites adalah 1.638.
Penggunaan rapid tes dan PCR digunakan untuk mengidentifikasi infeksi Covid-19, ini penting untuk menentukan langkah antisipasi dan penanganan yang akan diberikan, serta untuk melakukan penelurusan kontak (tracing).
Sementara, hingga tanggal 20 April 2020 ada pertambahan kasus positif covid 19 sebanyak 5 orang, dimana 4 orang pernah melakukan perjalanan ke luar negeri atau PMI dan 1 orang merupakan transmisi lokal atau akibat kontak dengan orang yang positif sebelumnya.
Jumlah akumulatif positif covid-19 di Bali sampai hari ini adalah 140 orang. Terdiri dari 8 orang WNA, dan 132 WNI. WNI yang positif, mayoritas yakni 92 orang merupakan imported case (terinfeksi di luar Bali) dimana 88 orang merupakan PMI dan 4 orang non PMI (punya riwayat perjalanan, namun bukan PMI).
Sedangkan 16 orang tercatat terinfeksi dari daerah lain terjangkit dan 24 orang terinfeksi di Bali (transmisi lokal)
Kabar gembira datang dari 4 orang yang sudah dinyatakan sembuh, sehingga jumlah akumulatifnya hingga hari ini adalah 42 orang. Tidak ada penambahan pasien meninggal, jumlahnya tetap 3 orang. Sedangkan yang masih dalam perawatan adalah 95 orang, tersebar di 11 RS rujukan.
“Penting dipahami, bahwa kenaikan angka kasus positif ini meskipun dari transmisi lokalnya sedikit namun harus terus diminimalisir, bahkan dihentikan lewat perilaku hidup bersih, menggunakan masker dengan baik, dan seterusnya. Masker pun harus secara rutin diganti. rajin mencuci tangan dan waspada untuk menjaga jarak satu dengan yang lainnya,” ujar Dewa Indra.
Ia juga menyebut, sumber utama untuk saat ini di Bali adalah imported case. Sehingga pihaknya terus berupaya memperkuat pencegahan pintu-pintu masuk Bali baik Bandara dan pelabuhan. “Semua PMI wajib mengikuti prosedur rapid test, demikian pula di pelabuhan,” katanya.