Kariyasa Adnyana Serahkan Bantuan Alkes dan APD Untuk Rumah Sakit Di Bali

by -

Denpasar, Baliinside.id – Anggota Komisi IX DPR RI, Dapil Bali I Ketut Kariyasa Adnyana menyerahkan bnatuan peralatan medis dan Alat Pelindung Diri (APD) untuk 8 rumah sakit di Bali. Penyerahan secara simbolis dilakulan di RS Umum Pusat Sanglah Denpasar, Kamis, 24 September 2020.


Adapun peralatan medis yang diserahkan berupa Oksigen Konstraktor sebanyak 1 unit untuk RS Universitas Udayana, 2 unit untuk RSUP Sanglah dan 1 unit untuk RS Tabanan. Selain itu ia juga menyerahkan APD sebanyak 1.250 unit untuk masing masing rumah sakit yakni RS Bali Mandara, RS Wangaya, RS Angkatan Darat, RS Bhayangkara dan RS Mangusada. 


Ditengah pandemi Covid-19 yang kian tidak menentu ini, bantuan tersebut diharapkan bisa membantu rumah sakit dalam menangani pasien Covid-19. Ia tidak ingin ada rumah sakit sampai kekurangan APD seperti yang pernah terjadi sebelumnya. 

“Dulu langkanya APD cukup menyusahkan rumah sakit, apalagi kurangnya laboratorium untuk melakukan Swab. Kalau dulu waktunya seminggu Swab PCR itu, sangat lambat. Sehingga banyak komplain dari masyarakat. Sekarang syukur sudah bisa dikerjakan sangat cepat,” ujar pria asal Busungbiu Buleleng itu. 


Lebih lanjut, mantan anggota DPRD Bali ini mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada tenaga medis. Kerja keras tenaga medis sangat menentukan keberhasilan upaya pemerintah dalam menanggulangi pandemi Covid-19. Buktinya, angka kesembuhan di Bali hingga saat ini mencapai 81,50 %. 


“Kepada tenaga medis harus semangat terus, Kami mewakili Komisi IX mengucapkan terima kasih atas kerja kerasnya,” katanya. 


Kariyasa yang juga merupakan anggota PDI Perjuangan ini menyebut tenaga medis sebagai ujung tombak penanggulangan Covid-19. Apalagi belum bisa diprediksi kapan puncak dari pandemi ini di Indonesia. 


“Sekarang ujung tombaknya itu betul-betul ada di rumah sakit, karena situasi makin tidak jelas, kita tidak tau kapan puncaknya. Untuk tunjagan juga sudah kamk komunikasikan kepada pemerintah untuk bisa diakomodir,” ujar Kariyasa.