Singaraja, Baliinside.id – Memperkenalkan nilai-nilai budi pekerti kepada anak, khususnya pada usia dini harus melalui penanamam yang kreatif, inovatif dan komunikatif sehingga pendidikan budi pekerti dapat terserap dengan baik oleh anak-anak. Dalam upaya mewujudkan hal tersebut dapat dilakukan dengan cara mendongeng. Hal tersebut disampaikan Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny. Putri Koster saat menjadi Narasumber dalam dialog interaktif di LPP RRI Singaraja, pada Selasa (18/1).
Dalam kesempatan tersebut, Ny. Putri Koster yang akrab disapa Bunda Putri ini menyampaikan bahwa beberapa waktu yang lalu pihaknya mengundang Kak Seto yang merupakan psikolog terbaik Indonesia untuk berdialog dan memberikan ilmu terkait pentingnya mendongeng.
Terlebih dari itu, sebagai Ketua TP PKK yang menyasar para keluarga, maka Putri Koster mengajak seluruh PKK yang ada di kabupaten sampai ke tingkat desa untuk menggalakan kembali kegiatan mendongeng untuk menanamkan sikap budi pekerti terhdap anak usia dini.
Di samping itu, Bunda Putri mengatakan bahwa di zaman teknologi yang serba canggih seperti saat ini, maka tidak menutup kemungkinan bagi para orang tua untuk tidak mengenalkan gadget kepada anak. Namun, penggunaan gadget juga harus dibatasi, salah satunya dengan cara memperkenalkan dongeng dan beberapa aktifitas menarik lainnya, sehingga anak tidak kecanduan terhadap gadget. Untuk itu, Bunda Putri berharap ketrampilan mendongeng wajib dimiliki oleh para orang tua karena dengan mendongeng akan memberikan berbagai dampak positif pada perkembangan anak salah satunya adalah sebagai stimulasi yang efektif untuk merangsang keterampilan bicara anak, membantu anak untuk memahami nilai-nilai sosial dan sopan santun yang mungkin sulit mereka pahami dalam kehidupan serta berbagai manfaat posiitf lainnya.
Di samping itu, dunia anak adalah dunia bermain, semua anak di seluruh dunia senang mendengarkan dongeng. Dongeng ini juga bagian dari pembelajaran yang dapat merangsang kreativitas, kecerdasan sosial dan emosional serta komunikasi anak.
”Mendongenglah karena dapat merangsang perkembangan anak, menjalan komunikasi antara orang tua dan anak, merangsang perkembangan bahasa, penanaman nilai-nilai baik,” kata Kak Seto.
Orang tua pun belajar banyak melalui dongeng. Sebab, pada saat mendongeng, anak akan mengajukan pertanyaan dan orang tua harus bisa menjawab pertanyaan itu. Menurutnya, mendongeng merupakan bagian dari pendidikan bersama antara anak dan orang tua, yang saling mencerahkan. Dalam mendongeng pun bisa masuk pesan-pesan kesehatan, misalnya penerapan protokol kesehatan saat pandemi Covid-19.
Selain itu, Bunda Putri Koster juga menjelaskan beberapa kegiatan strategis antara Kabupaten dan Provinsi. Salah satunya kegiatan pasar rakyat yang yang akan dilaksanakan setiap bulan di 9 kabupaten/kota se-Bali, dimana pelaksanaan di Kabupaten Buleleng akan dilaksanakan pada bulan April mendatang.
Pasar rakyat yang merupakan inisiasi Ny. Putri Koster tersebut hakekatnya merupakan kegiatan gotong-royong dengan konsep dasar “menyapa dan berbagi” yang dilaksanakan dan dikomandoi oleh TP PKK baik di Provinsi maupun di kabupateb/kota. Dalam pasar rakyat tersebut akan dijual hasil-hasil bumi yang merupakan kebutuhan bahan pokok, hasil UP2K PKK, hasil kerajinan masyarakat maupun yang lainnya.
Di hari yang sama, Bunda Putri Koster juga turut menyerahkan bantuan dan sembahyang bersama di eks Dermaga Buleleng, terkait hanyutnya salah satu warga Buleleng yaitu Ni Luh Wardani (48th) dan anaknya Kadek Restini (9th) yang hanyut terbawa arus sungai Kali Baru Buleleng pada 15 Januari 2022 pukul 14.30 dan sampai saat ini belum ditemukan. Untuk itu, Ny. Putri Koster beserta keluarga melakukan doa bersama agar korban dapat segera ditemukan.