Membanggakan, Gubernur Bali Wayan Koster Terima Penghargaan Tingkat Nasional untuk Pertumbuhan Kreativitas dan Inovasi Kekayaan Intelektual

by -

Jakarta, baliinside.id – Gubernur Bali Wayan Koster menerima penghargaan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI atas prestasi Memacu Pertumbuhan Kreativitas dan Inovasi Kekayaan Intelektual dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional. Penyerahan penghargaan ini dilaksanakan dalam acara Roving Seminar Kekayaan Intelektual pada Senin (21/11) di Birawa Assembly Hall – Bidakara Hotel Jakarta, DKI Jakarta.

Penghargaan ini merupakan Apresiasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia kepada Pemerintah Provinsi dalam memacu pertumbuhan kreativitas dan inovasi kekayaan intelektual dalam rangka pemulihan ekonomi nasional. Dalam hal ini, Gubernur Wayan Koster dan Pemprov Bali, dinilai mampu memberikan Pelindungan dan pemanfaatan karya- karya intelektual sebagai suatu karya yang timbul dari kemampuan intelektual manusia, yang merupakan aset berharga dan bernilai ekonomi. Terlebih dalam rangka mempercepat pembangunan ekonomi wilayah berbasis kekayaan intelektual.

Menteri Hukum dan HAM RI Yasonna Laoly memuji langkah aktif Provinsi Bali dalam mendukung tenun Endek Bali. Endek dikatakan Menkumham sudah memberi bukti bahwa produk hasil kekayaan intelektual lokal mampu go internasional dan berkolaborasi dengan brand fashion ternama Christian Dior. “Dior Membuat 10 jenis desain fashion berbahan Endek dan turut serta di ajang Paris Fashion Week,” terangnya.

Menkumham juga memuji kebijakan Gubernur Wayan Koster di Pulau Dewata yang mewajibkan pegawai untuk menggunakan kain tenun Endek sebagai seragam kerja. “Ini membuat mesin ekonomi bergerak bagi industri rakyat. Para Penenun hidup lagi. Karenanya kita minta gubernur dan bupati yang lain juga lakukan inventarisasi kekayaan intelektual daerah. Mungkin saja nanti tenun NTT masuk Louis Vuitton,” sergahnya.

“Indikasi geografis didaftarkan agar nilai ekonomi bertambah. Sehingga transformasi ekonomi jadi keniscayaan di tengah kekisruhan ekonomi dunia. Lahirnya inventor dan kreator bisa memulihkan perekonomian Indonesia,” imbuh menteri Yasonna.

Yasonna Laoly dalam kesempatan tersebut menekankan upaya penguatan kepada pemerintah provinsi, kabupaten/kota, para rektor terkait pentingnya kekayaan intelektual (KI) untuk bisa membangun ekonomi berbasis KI. “Dalam menyongsong kemajuan jaman dan industri 4.0, kreativitas dan inovasi adalah hal penting,” katanya.

Menurut Menteri Yasonna percepatan eksponensial ekonomi kreatif dan digitalisasi dunia, aspek kekayaan intelektual dan perlindungannya, penting untuk menyongsong perdagangan global yang tidak ada batasan.

“Kita akan terus berinovasi untuk melayani designer, pencipta lagu, inventor dan lainnya agar produknya berkekuatan hukum. Kreasi adalah bahan bakar untuk kekayaan intelektual dan industrinya,” sebut Menkumham.

Di Bali sendiri, sejak dipimpin Gubernur Wayan Koster sampai saat ini tercatat sudah ada 279 Sertifikat Kekayaan Intelektual yang terbit. Mulai dari Hak Merek, Hak Cipta, Hak Paten, dan ada Indikasi Geografis Garam Amed, Garam Kusamba, Kopi Kintamani, hingga Indikasi Geografis Kopi Pupuan. Percepatan pun terus dilakukan untuk memenuhi harapan masyarakat di dalam menangani Kekayaan Intelektual dengan membentuk Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA).

Peningkatan Layanan Kekayaan Intelektual di Provinsi Bali merupakan salah satu prioritas yang dijalankan sesuai pelaksanaan visi pembangunan daerah Bali, yaitu Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru dengan menjaga dan melindungi berbagai produksi seni budaya Bali melalui kekayaan intelektualnya.