Maknai Hari Suci Saraswati, Eka Nurcahyadi : Saya Ingin Di Tabanan Punya SMK Di Setiap Kecamatan

by -


Tabanan, Baliinside.id – Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Tabanan, I Putu Eka Nurcahyadi dikenal sangat getol memperjuangkan anak-anak di Tabanan untuk meraih pendidikan. Hampir setiap tahun ajaran baru, rumah politisi muda ini dipenuhi oleh siswa dan orang tua siswa untuk konsultasi tentang sekolah dan menyampaikan aspirasi. Hal itu membuat ia paham betul keinginan masyarakat di Tabanan.

Menurut Eka Nurcahyadi yang juga merupakan Ketua PAC PDI Perjuangan Kecamatan Marga ini, pembangunan SDM di Tabanan harus berbasiskan wilayah dan tata ruang. Perda Tata Ruang Tabanan, menjadi acuan pembangunan sekolah menengah kejuruan.

“Kita harus membangun SDM yang memdukung potensi masing-masing kecamatan,” kata eka.

Ia mencontohkan, Kawasan Kecamatan Kediri dan Marga yang menjadi daerah penyangga pariwisata harus sudah memiliki SMK Negeri 1 Marga dengan program unggulan Tata Boga. Sekolah sekolah tersebut selalu kelebihan siswa saat tahun ajaran baru. Karenanya pembangunan SMK di Seluruh Kecamatan sangat potensial dilakukan.

“Misalnya di Pupuan kita buat Sekolah Program Perkebunan, Baturiti Khusus Pertanian. Dan Kerambitan untuk pengembangan industry kreatif dengan sekolah Teknologi informasinya,” ujar Eka.

Putra dari pasangan I Wayan Suatra (66) dan Ni Wayan Suparmi (60), Pemangku Pura Pucak Empelan Dalem Semeru ini juga menjelaskan, RTRW Kabupaten Tabanan telah menetapkan pembangunan Kawasan Nikosake (nira, kopi, salak dan kelapa). Kawasan tersebut meliputi 5 Desa di Kabupaten Tabanan, yakni 3 Desa di Kecamatan Pupuan, yaitu Desa Belimbing, Sanda dan Munduktemu, serta 2 Desa di Selemadeg Barat, yakni Desa Wanagiri dan Desa Lumbung Kauh.

Selain menjadi hamparan agrobisnis kawasan nikosake juga akan dikembangkan menjadi kawasan pariwisata berbasis pertanian. Pengembangan inilah kedepan perlu didukung dengan SDM yang kuat. Sehingga masyarakat Tabanan mampu menjadi tuan rumah di tanahnya sendiri. Selain mampu memproduksi produk pertanian yang berkualitas Tabanan juga harus mampu melakukan pertanian yang berkelanjutan beserta teknologi pasca panennya.

“Kami di Tabanan juga sudah membuat Taman Teknologi Pertanian di Pupuan. Kawasan ini akan tidak boleh diutak – atik lagi. Karenanya kita tidak boleh lagi menjadi petani musiman, harus berkelanjutan. Itu butuh SDM yang handal,” katanya.

Perjuangan Eka Putra Nurcahyadi, suami dari Ida Ayu Laksmi Andriani di Bidang Pendidikan ini bukan kali ini saja. Ini focus mengembangkan pendidikan di Tabanan sejak masih muda bersama pamannya I Nyoman Purnaya, Anggota DPRD Provinsi Bali. Ia membangun LSM Balanusa yang bergerak untuk mengedukasi masyarakat dari banjar ke banjar terutama masalah HIV/Aids dan Narkoba sejak tahun 2004.

“Disana kami ingin untuk menyelamatkan generasi muda Tabanan dari pengaruh Narkoba dan bahaya HIV/Aids. Sekaligus mengembangkan potensi dari organisasi pemuda – pemuda. Dari sana saya mulai larut untuk aktif memperjuangkan pendidikan di Tabanan,” kata Anggota DPRD Kabupaten yang mendapatkan suara terbesar kedua di Bali dengan perolehan 15.172 suara.

Selain itu ia juga turut serta berjuang mengawal pembangunan sekolah menengah di Kecamatan Marga. Dari 3 SMK Negeri yang ada di Tabanan, Kecamatan Marga memiliki 1 sekolah yang ia perjuangkan dari tahun 2002 dan dibangun tahun 2003 yang dibangun diatas tanah milik Desa Adat. Pembangunan SMK itu merupakan perjuangan bersama dengan Anggota DPRD Provinsi Bali, I Ketut Purnaya kala itu. SMK itu rata-rata per tahun selalu kelebihan siswa, karena menjadi salah satu sekolah Favorit di Seluruh Bali.

Kedepan ia ingin Desa Adat untuk menjadi pendukung utama pembangunan sector pendidikan. Konsepnya Desa Adat memfasilitasi pengembangan sekolah dengan menyisihkan Tanah Adat sehingga nantinya karma adat menjadi prioritas dalam proses penerimaan siswa baru. Jangan sampai ada sekolah yang kelebihan siswa, dan sekolah yang tidak mendapatkan peserta didik.

“Desa adat harus ikut bertanggungjawab membangun SDM di Tabanan. Desa turut mengembangkan fasilitas pendidikan serta generasi muda untuk mengembangkan SMK ini. Karena fasilitas pendidikan ini milik Masyarakat Seluruh Bali tetapi Masyarakat harus menjadi tuan rumahnya, kearifan local harus mendukung,” katanya.