Baliinside.id, Denpasar – Gubernur Bali Wayan Koster menyampaikan apresiasi dan dukungannya atas pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) XIII Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) di Bali, yang bisa menunjang sektor pariwisata utamanya saat bulan-bulan sekarang ini yang sedang low season. Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri Pembukaan Munas XIII KAGAMA di Ballroom Hotel Inna Grand Bali Beach (IGBB), Sanur, Jumat (15/11).
“Seperti yang kita ketahui, hampir 60 % perekonomian Bali bertumpu pada sektor pariwisata. Bulan-bulan ini merupakan low season tingkat kunjungan wisata, setelah Natal biasanya baru naik lagi. Jadi dengan dipilihnya Bali sebagai tuan rumah kegiatan Munas ini tentu memberikan dampak positif bagi pariwisata Bali, hunian hotel seputar daerah ini mungkin jadi penuh terisi. Disamping juga akan menambah deviden negara, karena IGBB merupakan hotel milik negara yang dibangun jaman Presiden Ir. Soekarno, ” rinci Gubernur Koster.
“Pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan masyarakat, tenaga kerja, tingkat kemiskinan, itu semua ditopang pariwisata, oleh karena itu saat ini kami sedang serius membangun dan menata Bali kedepan secara fundamental dan komprehensif melalui visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui pola pembangunan semesta berencana menuju Bali era baru, ” imbuh Gubernur Koster.
Adapun langkah-langkah strategis yang sedang dilaksanakan Pemprov Bali saat ini dalam menjaga eksistensi pariwisata menurut Gubernur Koster fokus terhadap 3 hal penting, yakni terkait penanganan alam, peningkatan sumber daya manusia melalui program SDM Bali Unggul, dan menjaga kebudayaan Bali.
“Pariwisata sangat erat kaitannya dengan 3 faktor utama yakni penanganan lingkungan yang bersih dan memberikan kenyamanan, keramahtamahan orang-orangnya yang didukung kemampuan bahasa yang mumpuni, serta kemampuan menjaga kelestarian budaya yang dimiliki, itulah yang sedang serius kami tangani saat ini. Disamping juga infrastruktur pendukung yang memadai, utamanya infrastruktur jalan yang terintegrasi dan terkoneksi,” pungkas Gubernur yang sebelumnya menjabat anggota DPR RI ini.
Sementara itu Presiden RI Ir. Joko Widodo yang juga merupakan alumni UGM dalam sambutannya yang dibacakan oleh Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi mengharapkan para anggota KAGAMA yang berasal dari berbagai suku, agama dan berbagai profesi, bisa menerapkan nilai nilai yang diperoleh saat menempa diri di UGM dalam mengabdi kepada bangsa dan negara.
“UGM memiliki jati diri sebagai Universitas Nasional, Universitas Kerakyatan, Universitas Perjuangan, Universitas yang ingin memegang teguh nilai-nilai Pancasila, dan Universitas pusat kebudayaan. Nilai kekeluargaan yang ditanamkan UGM membuat kita erat dan sangat dekat, hidup rukun sebagai satu keluarga. Oleh karena itulah KAGAMA diawali dengan kata Keluarga,” ujar Presiden yang akrab disapa Jokowi dalam sambutan tersebut.
“Kita juga ditanamkan nilai-nilai kebangsaan, yang membuat kita selalu menjaga, sikap toleransi, menjadi satu kesatuan dalam keluarg besar Indonesia. Dan yang terpenting nilai-nilai kerakyatan, yang menegaskan organisasi kita mengakar pada kepentingan rakyat. Oleh karena itu dalam pelaksanaan Munas ini, Saya meminta KAGAMA tidak hanya melakukan konsolidasi organisasi tetapi juga konsolidasi gagasan, menentukan pemikiran-pemikiran terbaik untuk kemajuan bangsa dan negara yang kita cintai ini, ” pungkas Jokowi masih dalam sambutan tersebut.
Munas XIII KAGAMA yang mengambil tema Bersinergi Untuk Indonesia Maju, dilaksanakan mulai tanggal 14 hingga 17 Nopember 2019. Acara pembukaan diantaranya turut dihadiri Ketua Pengurus Pusat Kagama Ganjar Pranowo.