LENSABali.com, Bangli – Dukungan masyarakat Bangli yang ditujukan kepada Pasangan Calon, Sang Nyoman Sedana Artha – I Wayan Diar (SADIA) terus berdatangan ditengah pandemi Covid-19. Namun dalam situasi penerapan disiplin protokol kesehatan, membuat dibatasinya peserta yang hadir dengan maksimal 50 orang saat Kampanye Pasangan SADIA berlangsung di 2 Desa, Kecamatan Kintamani seperti Desa Abuan dan Desa Bonyoh.
Dihadapan Perwakilan Peduluan Desa Adat, Prajuru Adat, LPM, BPD, Perwakilan masing-masing Dadia, hingga Perwakilan Kelompok Tani di Desa Abuan dan Desa Bonyoh, Sang Nyoman Sedana Artha – I Wayan Diar menyampaikan Visi dan Misi dengan 9 program pembangunan yang dilanjutkan dengan dialog antara Peserta dengan Pasangan Calon yang berlangsung hangat, komunikatif dan kritis, terutama menyangkut Kesehatan, Insfrastruktur, Pertanian, Penguatan dan Bantuan kepada Desa Adat, Sabtu (10/10).
Seorang tokoh dan Prajuru di Desa Abuan, menyoroti bahwa di Desa Abuan sudah 5 tahun tidak ada Bidan Desa, padahal dari masa jabatan Perbekel sebelumnya sudah sering diusulkan untuk pengisian Bidan di Desa tersebut. Selain Bidan Desa, jalan Kabupaten yang ada di Desa tersebut sampai sekarang masih rusak, padahal sudah sering di ukur, bahkan sudah pernah dianggarkan di APBD Kabupaten, untuk perbaikan jalan tersebut tetapi dibatalkan.
Perwakilan dari Petani berharap Program Pembangunan Pasar Induk sebagai tempat para petani menjual hasil-hasil pertaniannya agar cepat diwujudkan kalau Paslon SADIA mendapat kepercayaan dari Masyarakat Bangli. Mendengar hal itu, Calon Bupati Sang Nyoman Sedana Arta merespon usulan dari masyarakat tersebut, bahwa masalah kesehatan yang merupakan kebutuhan dasar masyarakat adalah menjadi kewajiban prioritas yang harus dilaksanakan oleh Bupati dan tidak boleh ditunda-tunda, apalagi sampai 5 tahun.
Untuk Jalan Kabupaten, Sang Nyoman Sedana Arta menjawab bahwa pembangunan insfrastruktur terutama jalan juga menjadi kebutuhan masyarakat untuk mempermudah dalam menjalankan roda perekonomian terutama hasil-hasil pertanian, apabila anggaran di Kabupaten Bangli kurang.
“SADIA siap mengakses dana-dana dari APBD Provinsi Bali dan juga Anggaran yang bersumber dari APBN. Apabila kami terpilih dan tidak menjalankan komitmen tersebut, tolong diingatkan dan cari kami ke Bangli untuk dikritik dan diingatkan,” ujar Sang Nyoman Sedana Arta yang disambut gemuruh tepuk tangan.
Simakrama di Desa Bonyoh, dengan peserta dari perwakilan Peduluan, Prajuru Adat, BPD, LPM, Perwakilan Dadia, juga berlangsung dialog yang sangat hangat dan penuh harapan untuk Bangli lebih baik. Seorang peserta melenial, menyoroti tentang pembangunan sektor Pariwisata di Kabupaten Bangli yang belum maksimal, padahal masih banyak destinasi yang bisa dikembangkan dan optimalisasi destinasi yang sudah berjalan sampai saat ini. Pemuda tersebut sangat berharap apabila Pasangan SADIA terpilih untuk serius mengurus sektor Pariwisata agar PAD Kabupaten Bangli dapat ditingkatkan dan yang lebih penting adalah membuka peluang kerja bagi pemuda pemuda yang ada di Bangli.
Paslon SADIA sangat senang mendengar seorang melenial dengan pemikiran sangat maju untuk Bangli yang lebih baik. Sang Nyoman Sedana Arta dengan jiwa bisnis yang dimiliki, sangat setuju untuk membangun secara optimal, investasi pariwisata tanpa merusak alam dan kesucian. Kemudian optimalisasi kawasan wisata Kintamani akan dipercepat, disamping untuk mengembalikan Kintamani yang sudah terkenal dari dahulu, juga untuk menyerap tenaga kerja dari masyarakat Bangli sebanyak-banyaknya. Juga mengangkat potensi Desa Wisata sebagai pendukung pertumbuhan sektor pariwisata Bangli yang terintegrasi.
Dalam Kampanye di ke 2 Desa tersebut, juga harapan datang dari Prajuru Adat agar Pasangan SADIA komitmen untuk mengembalikan Dana Duka, karena sangat dirasakan oleh masyarakat. Hibah untuk menjalankan upakara dan upacara Adat juga sangat diharapkan seperti upacara Ngenteg Linggih, Ngusaba, Ngaben Massal, dan lain sebagainya.LB/Redaksi