Ikuti Ajang KIPP 2021 Sekda Adi Arnawa Komitmen Tingkatkan Ekonomi Nelayan Ditengah Pandemi

by -

Mangupura, Baliinside.id – Sekretaris Daerah Kabupaten Badung I Wayan Adi Arnawa mempresentasikan pendeteksi area tangkapan ikan menggunakan Sistem Internet of Things ‘PATRIOT’ pada Ajang Kompetisi Inovasi pelayanan Publik (KIPP) tahun 2021 melalui vidcon dari Ruang Rapat Litbang Puspem Badung, Senin (12/7). Ajang yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) ini diisi dengan presentasi dan wawancara dengan tim Panel Independen (TPI) KIPP 2021 dihadiri sekaligus sebagai penguji Dr. JB Kristiadi, Sri Haruti Indah Sukmaningsih, Prof. Dr. R. Siti Zuhro, Haris Turino, Prof.Dr. Eko Prasojo, Neneng Goenadi, Tulus Abadi, Nurjaman Mochtar.

Turut mendampingi Sekda, Kaban Penelitian dan Pengembangan I Wayan Suambara, Kabag Organisasi I Wayan Putra Yadnya serta pejabat terkait dilingkungan Pemkab Badung.

Dalam presentasinya Sekda Badung Adi Arnawa memaparkan pendeteksi area tangkapan ikan menggunakan sistem Internet of Things ‘PATRIOT’ menggunakan aplikasi FishGo guna membantu nelayan di Kabupaten Badung bisa memaksimalkan potensi yang dimiliki, dimana sekarang hanya mampu memanfaatkan 19.5 % dari total potensi yang dimiliki serta untuk mengetahui lokasi penangkapan ikan yang berubah setiap harinya. “Dengan menggunakan aplikasi ini, dapat mempersingkat waktu pada saat di tengah laut dan menghemat bahan bakar, memuat informasi terkait rute yang aman untuk melaut. Selain itu juga terdapat 7 (tujuh) fitur baru aplikasi FishGo diantaranya informasi cuaca, ketinggian gelombang air laut, pertolongan pertama apabila terjadi keadaan darurat, lokasi harian daerah potensial penangkapan ikan, laporan jumlah tangkapan ikan harian nelayan serta jumlah user aktif harian,” jelasnya.

Dikatakan bahwa Pemkab Badung tetap berkomitmen meningkatkan perekonomian masyarakat nelayan di tengah pandemi, meningkatkan minat kalangan muda untuk menjadi seorang nelayan di masa pandemi dan masa depan serta layanan online terkait kritik atau saran yang dapat dilakukan tanpa harus bertemu secara langsung guna mencegah penularan Covid-19. Dampak yang dihasilkan aplikasi ini dari launching 2019 lalu yang awalnya jumlah user 326 user kini sudah 1753 user, hasil tangkapan yang awalnya 60 kg/ hari menjadi 120 kg/ hari, pendapatan bersih nelayan diman 175rb/ hari menjadi 360 rb/hari dan lokasi penangkapan pada awal launching 292 koordinat sekarang sudah 951 koordinat.

Strategi berkelanjutan yang akan dilakukan adalah pembuatan regulasi dimana didalamnya mengatur tentang Surat Keputusan Kegiatan Pengembangan Aplikasi FishGo, berkolaborasi dengan stakeholder seperti BUMN/ Pemerintah Pusat, Uji coba demi menyempurnakan alat IoT, dan penjualan ikan hasil tangkapan nelayan melalui FishGo. “Aplikasi FishGo memiliki peluang yang besar untuk diterapkan di daerah lain karena Indonesia memiliki garis pantai terpanjang kedua di dunia, didukung jumlah pengguna smartphone sangat tinggi di Indonesia,” imbuhnya.

Pihaknya mengatakan Pemkab Badung akan selalu berkomitmen untuk mendukung dan berpihak kepada masyarakat nelayan dalam rangka peningkatan kesejahteraan melalui penerapan teknologi digital, sekaligus mendukung arahan Bapak Presiden RI yaitu berhenti memunggungi laut, karena laut adalah masa depan bangsa.