Baliinside.id, Denpasar – Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Bali mengelar apel siaga guna memastikan kesiapan BPDB menghadapi cuaca ekstrem. Apel dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah Provinsi Bali (ex officio Kepala BPBD Prov. Bali) Dewa Made Indra serta didampingi oleh Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Prov. Bali yang diikuti oleh 157 personil, Minggu 5 Januari 2020.
Menurut Dewa Indra, cuaca ekstrem di Bali berdampak pada bencana golombang pasang, tanah longsor, angina kencang yang berpotensi terjadi hampir di seluruh kabupaten/kota. Ia juga menyampaikan, agar seluruh staf menjaga semangat dalam bertugas serta cepat merespon terkait kejadian bencana sebagai implementasi Code of Conduct lembaga penanggulangan bencana ini. “Tidak ada tanggal merah atau hitam, yang ada adalah tanggal hitam dalam penanggulangan bencana, karena urusan bencana urusan kita bersama, jadi harus terus siap siaga ” tegas Dewa Made Indra.
Sebagai wujud penguatan jejaring kebencanaan, setelah apel siaga dilanjutkan dengan kunjungan ke BPBD Kabupaten Badung, BPBD Kota Denpasar dan Basarnas di Jimbaran. Secara umum seluruh lembaga sangat siap baik personil, logpal dan sarpras dalam menghadapi bencana. Bencana kapan saja dapat terjadi, sehingga kerjasama antar lembaga seperti TAGANA, PMI, BMKG, BASARNAS, PUPR, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan hingga BPBD Kabupaten/Kota untuk terus dipupuk dan ditingkatkan dalam kesiapsiagaan bencana.
Dari rangkaian kegiatan hari ini, Dewa Made Indra menghimbau seluruh masyarakat Bali untuk meningkatkan kewaspadaan dalam menghadap cuaca ekstrem sesuai perkiraan cuaca yang dikeluarkan BMKG, serta diharapkan masyarakat dapat melakukan upaya mandiri (evakuasi dan menghindar) jika ada potensi ancaman bencana. Ditambahkan juga agar selalu mengikuti update informasi yang resmi, dan hubungi call center BPBD Bali & BPBD Kab/Kota Se-Bali jika ada kebencanaan. ind