Baliinside.id, Denpasar – Gubernur Bali Wayan Koster secara tegas menyatakan keberpihakannya pada petani lokal Bali. Hal itu terungkap dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra pada pembukaan Festival Agribisnis Bali 2019 di sisi timur Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala Denpasar, Kamis (3/10/2019).
Keberpihakan tersebut antara lain tercermin dari tema yang diusung pada pelaksanaan festival agribisnis tahun ini, yaitu “Cintai Produk Dalam Negeri, Gunakan Produk Daerah Sendiri”, yang mengandung misi untuk menggelorakan fanatisme dan kecintaan masyarakat terhadap produk pertanian lokal.
Lebih lanjut Gubernur Koster menegaskan, Pemprov Bali menempatkan bidang pangan sebagai salah satu prioritas utama pembangunan. “Karena ketersediaan pangan yang cukup adalah hak masyarakat dan sudah menjadi kewajiban pemerintah untuk menyediakan,” ujarnya.
Menurut pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPD PDIP Bali ini, arah kebijakan dan program pembangunan yang berkaitan dengan pangan mulai dari hulu ke hilir berorientasi pada upaya pemenuhan dalam jumlah dan kualitas yang memadai untuk krama Bali, kebutuhan wisatawan dan produk pangan yang berorientasi pada pemasaran antarpulau serta ekspor.
Gubernur Koster berharap, festival ini dapat mendorong kecintaan masyarakat dalam memanfaatkan produk pertanian lokal baik untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat, kegiatan upacara keagamaan maupun untuk memenuhi kebutuhan industri, pasar modern atau swalayan dan kebutuhan sektor pariwisata.
Lebih dari itu, festival agribisnis yang digelar selama empat hari ini menjadi bagian penting dalam upaya inisiasi Peraturan Gubernur Bali Nomor 99 Tahun 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan dan Industri Lokal Bali. Gubernur menilai, festival agribisnis ini sangat strategis dalam upaya mengefektifkan promosi hasil pertanian lokal. Oleh karena itu, ia berkomitmen menjadikan festival ini sebagai agenda tahunan yang berkelanjutan.
Masih dalam sambutannya, Gubernur Koster juga mengingatkan beratnya persaingan yang dihadapi produk pertanian lokal Bali. Karena itu, ia mendorong petani agar terus berupaya meningkatkan nilai tambah dan daya saing produknya. “Jangan sampai Bali hanya menjadi tempat pemasaran produk pertanian luar daerah atau luar negeri. Produk pertanian kita harus menjadi tuan rumah di daerah sendiri,” ujarnya.
Sementara itu, Kadis Tanaman Pangan Hortikultura dan perkebunan Provinsi Bali Ida Bagus Wisnuardhana dalam laporannya mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mempromosikan produk pertanian lokal Bali. Lebih dari itu, kegiatan ini juga dimaksudkan menjembatani petani dengan pelaku usaha pemanfaat produk pertanian.
Pembukaan festival agrobisnis dimeriahkan lomba gebogan yang hadiahnya diserahkan Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny Putri Koster. Dalam kesempatan itu, Ny Putri Koster juga menyerahkan bibit tanaman hatinya PKK kepada pemenang lomba. Bibit tanaman hatinya PKK juga dibagikan kepada pengunjung yang hadir. Ini merupakan langkah TP PKK Bali untuk mendukung program pemerintah dalam penguatan pangan.
Selain itu, dilaksanakan pula penandatanganan MoU antara kelompok tani dengan pelaku usaha yang menyerap hasil pertanian seperti hotel, restauran dan supermaket.
Pembukaan festival agribisnis ditandai pelepasan balon oleh Sekda Dewa Indra disaksikan Ny Putri Koster dan Ketua Dharma Wanita Provinsi Bali Ny Widiasmini Indra. Festival yang melibatkan 40 unit stand akan berlangsung selama empat hari hingga Minggu (6/10/2019).