Baliinside.id, Denpasar – Gubernur Bali Wayan Koster mengaku ingin meniru kemajuan Jepang, khususnya bidang perilaku hidup bersih dan pengolahan sampah serta energi terbarukan.
Hal itu disampaikan Gubernur Koster saat menerima audensi Duta Besar Jepang Masafumi Ishii untuk Indonesia di Ruang Tamu Kantor Gubernur Bali, Denpasar pada Rabu (4/12) siang.
“Masyarakat Jepang sangat terkenal dengan budaya bersihnya. Jujur saja saya banyak terinspirasi dari Jepang ketika menyusun regulasi tentang pengolahan sampah, yang tertuang dalam Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 47 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber,” ungkap Gubernur Koster.
Gubernur Koster melanjutkan, prioritas dirinya untuk Bali ke depan adalah menjaga dan memelihara kesucian, membersihkan alam Pulau Dewata sehingga lebih nyaman terlebih untuk para wisatawan yang datang melancong ke Bali. “Sampah mulai kita kelola dari tatanan rumah tangga, jadi dikelola mulai dari sumbernya. Baru meningkat ke tatanan desa sebelum ke tempat pembuangan akhir,” jelas Gubernur kelahiran Desa Sembiran, Buleleng ini.
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Bali ini mengharapkan agar pemerintah Jepang bersedia berbagi pengetahuan dengan Bali terkait bidang energi baru dan terbarukan. Karena Negeri Sakura menjadi salah satu negara terdepan di dunia terkait bidang tersebut.
Demikian pula terkait dengan upaya Pemprov Bali untuk mempromosikan arak sebagai minuman tradisional dengan ciri khas dan brand Bali, Gubernur Koster mengharapkan kerjasama dengan Jepang yang telah terkenal dengan minuman Sakenya. “Semoga pula di masa depan, lebih banyak lagi wisatawan asal Jepang yang datang ke Bali. Jepang dan Bali sangat mirip dan dekat dari sisi kultur, kebudayaan dan masyarakat. Jadi paling pas untuk berwisata ke Bali,” kata Gubernur Koster seraya berpromosi.
Sementara itu, Dubes Jepang Masafumi Ishii menyatakan dirinya mewakili pemerintah Jepang, menawarkan kerjasama di berbagai bidang dengan Pemprob Bali. “Beberapa di antaranya adalah kerjasama di bidang pendidikan, ekonomi, perbaikan saluran air dan juga program perlindungan pesisir pantai serta hutan bakau,” jelas Dubes Ishii.
Jepang menurut Dubes Ishii juga sangat berkepentingan untuk berkerjasama di bidang kebudayaan, energi terbarukan dan pertanian. “Jepang melihat penting untuk mendukung Bali dalam usaha untuk melestarikan kebudayaan tradisional. Hal tersebut merupakan faktor yang bisa mendorong meningkatnya kunjungan wisatawan Jepang ke Bali kedepan,” imbuhnya.
Dubes Ishii yang juga didampingi Konsul Jenderal Jepang untuk Bali Hirohisa Chiba, menjelaskan perhatian terhadap perlibndungan kebudayaan di kedua negara juga terjalin dengan kerjasama antar perguruan tinggi di Jepang dengan Universitas Udayana. “Para mahasiswa ini kita harapkan jadi jembatan kedua negara dalam sharing, kerjasama lebih lanjut di bidang kebudayaan,” kata Ishii yang mengaku pula sangat mengagumi batik, tenun ikat hingga makanan Bali. “Saya berusaha makan banyak masakan khas Balis selama kunjungan disini,” selorohnya.