Bali Inside, Denpasar – Gubernur Bali I Wayan Koster kembali mengebrak mental birokrasi di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali. Saat apel pagi pasca libur panjang ia memperingatkan jajaran birokrasi Pemprov Bali agar bekerja lebih baik lagi untuk kepentingan masyarakat.
Bahkan, Gubernur asal Buleleng ini menyebut birokrasi di lingkungan Pemprov Bali ‘sontoloyo’, belum mampu mengikuti ritme kerja yang cepat dan tepat. “Tadi saya apel saya marah-marah. Karena birokrasi kita itu sontoloyo, betul-betul sontoloyo. Belum bisa merespon pikiran gubernurnya,” ujar Koster kepada wartawan saat konfrensi Pers di kantor Gubernur Bali, Senin, 10 Juni 2010.
Ia mencontohkan guru-guru yang harusnya sudah naik pangkat harus tertunda karena borokrasi yang lambat. Akibatnya Koster memberikan peringatan kepada birokrat yang tidak bisa bekerja dengan cepat untuk mundur dari jabatanya.
“Guru-guru yang harusnya sudah naik pangkat jadi tidak bisa, kan kasian. Saya sudah mewarning bagi yang tidak bisa bekerka cepat , mengeksekusi apa yang menjadi kebijakan gubernur lebih baik mundur saja jadi kepala dinas, bila perlu mundur dari PNS,” tegasnya.
Pria yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali kedepan akan mengevaluasi kinerja birokrat di lingkungan Pemprov Bali setidaknya setiap 6 bulan sekali. “Saya akan evaluasi, gak beres (pekerjaanya) selesai,” kata Koster.