Baliinside.id, Denpasar – Gubernur Bali Wayan Koster mengungkapkan soal rencana untuk membikin Hutan Kota di kawasan eks reklamasi Pelindo III di areal pesisir utara Pelabuhan Benoa kepada awak media seusai acara Penanaman Mangrove serangkaian HUT ke-74 TNI di Pesisir Utara Pelabuhan Benoa, Denpasar pada Senin (7/10).
“Kawasan ini akan jadi hutan kota yang hijau. Dari 45 hektar yang ada, 49 persen akan dijadikan areal penanaman beraneka jenis tumbuhan dan sisanya sebagai fasilitas pendukung Pelabuhan Benoa. Total ada 22 hektar yang akan dijadikan kawasan hutan kota, wilayah ini akan ditanami tumbuhan yang cocok dikembangkan di daerah ini agar kembali hijau,” terang Gubernur Koster.
Menurut Gubernur Koster, hal ini dilakukan sebagai upaya untuk memulihkan kondisi lingkungan hidup yang sempat rusak di kawasan tersebut, akibat proyek reklamasi lalu. “Karena itu saya menyambut baik adanya inisiatif penanaman mangrove dalam rangka memperingati HUT TNI yang ke-74 tahun ini. Terlebih areal dumping 2 ini tengah diperbaiki setelah adanya proses reklamasi,” puji Gubernur Koster.
Selain itu, Gubernur Koster juga menyampaikan terima kasih kepada Pangdam X Udayana Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Benny Susianto yang telah memberikan berbagai dukungan terhadap pembangunan di daerah Bali. “Kegiatan ini sekaligus juga komitmen dan dukungan Bapak Pangdam (Mayjen TNI Benny Susianto) dan jajaran, kepada program Pemerintah Provinsi Bali sesuai dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Yaitu menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali menuju Bali yang bahagia sejahtera sekala dan niskala,” ungkapnya.
Selanjutnya terkait penanaman kembali hutan mangrove dan pelestarian lingkungan kawasan pesisir pantai, kata pria lulusan ITB ini tercantum pula dalam visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Yakni bahwa pembangunan di Bali harus berdasarkan nilai-nilai lokal Sad Kerthi. “Dalam hal ini berkaitan dengan Wana Kertih, yakni penanaman tumbuh-tumbuhan dalam hal ini bibit mangrove. Juga terkait dengan Segara kertih, yaitu pelestarian pantai dengan laut agar bisa memberikan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat,” terangnya.
Di sisi lain dalam kesempatan itu, Gubernur Koster mengajak masyarakat serta berbagai pihak untuk turut serta menjaga situasi kondusif Bali utamanya terkait jelang masa pelantikan presiden-wakil presiden terpilih pada 20 Oktober mendatang.
“Sesuai arahan dari Panglima TNI untuk menjaga keamanan saat prosesi pelantikan presiden 20 oktober mendatang. Saya mengajak segenap komponen masyarakat, khususnya di Bali agar bisa menjadi percontohan dalam menjaga pilar dan kekokohan persatuan dan kesatuan bangsa. Agar semuanya berjalan kondusif, aman, nyaman dan damai. Karena seperti itulah Indonesia yang sebenarnya,” ajak Ketua DPD PDI Perjuangan Bali ini.
Sementara itu, Pangdam IX Udayana Mayjen Benny Susianto mengatakan pelaksanaan penanaman mangrove secara serentak serangkaian HUT TNI ke-74 tahun ini adalah sebagai perwujudan tema besar TNI Profesional, TNI Kebanggan Rakyat.
“Momentum HUT ini, pimpinan TNI dan segenap jajaran memanfaatkannya untuk mengadakan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan lingkungan dan masyarakat. Ini dilakukan serentak di seluruh wilayah Indonesia sebagai rangkaian HUT TNI. Harapannya, TNI dapat berpartisipasi memberikan sumbangsih yang terbaik bagi lingkungan di Pulau Bali,” jelasnya.
Pangdam juga menyebut, khusus untuk Bali yang menjadi aset nasional sebagai daerah destinasi pariwisata dunia membuat apa pun yang terjadi di sini akan selalu mendapat berbagai sorotan internsional. “Tuntutan daerah wisata yang mampu bersaing di tingkat internasional, selain aspek stabilitas keamanan tentunya juga terjaganya lingkungan. Ancaman lingkungan juga jadi problem serius dari kacamata pariwisata. Hal ini harus dijaga bersama,” pungkas lulusan Akmil tahun 1987 ini.
Prosesi penanaman mangrove dilakukan langsung oleh Gubernur Koster beserta Pangdam IX Udayana Mayjen Benny Susianto. Hadir pula Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama, Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Denpasar, Lantamal V, Koarmada II, Kolonel Laut (P) Henricus Prihantoko dan Kepala Kesayahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Benoa Agustinus Maun.